kebenaran,
sesimple apapun
bila itu absurd
tidak akan ada yang percaya..
kebenaran,
tidak selalu sesimpel antara membaca dan menerima..
like today..
mengatakan yang benar..
kata-kata yang benar..
ruang yang salah
itulah absurd..
like today..
membaca yang benar..
kat-kata yang benar..
orang yang salah..
untuk menerimanya..
itulah absurd
like today..
just like today..
kebenaran..
tidak ada yang percaya..
kebenaranku
seperti akupun..
mencoba untuk tidak percaya..
dan gagal..
untuk kebenaranmu..
absurd..
who said God had no sense of humour
He plays well
i admit it..
Thanks God..
Sunday, December 05, 2010
Sunday, November 21, 2010
20101122 - dim light
many unknown roads
Chase beyond the dim light
Time goes by
Takes more than I had..
After all,
Its my world
The path I choose
The nameless street we met..
All the way..
Flow through my soarred heart
No more words
No use..
Nothing within my gaze
Time finally come to stop
End my wandering mind
Into the new world
Out from repeating sadness
Trembing all my hand
Please..
Help me so I won't cry..
And start walk out the stage..
Into my own road..
Not ours..
Chase beyond the dim light
Time goes by
Takes more than I had..
After all,
Its my world
The path I choose
The nameless street we met..
All the way..
Flow through my soarred heart
No more words
No use..
Nothing within my gaze
Time finally come to stop
End my wandering mind
Into the new world
Out from repeating sadness
Trembing all my hand
Please..
Help me so I won't cry..
And start walk out the stage..
Into my own road..
Not ours..
Friday, November 05, 2010
far side of the night
Malam tertatih
perlahan menyusuri waktu
merambat …
diantara jejalur cahaya
membawa dingin luar
kedalam ….. jiwa …..
pelan …..
mencari …
menusuk …..
menjadi bayang bayang
di keempat sisi dinding
menjadi bayang yang tiada kukenal
dan ..
bayang yang tiada mampu kulupakan
bayang … pada ruang kosong …
bayang tentang suatu masa …
bagai debu debu
berterbangan ..
berwarna …
menjadi bentuk suram
…… sesuatu …..
yang mungkin ada
….. dahulu …..
dan kini ….
menghampiriku
menyelubungiku
pekat dan dingin
……. melukaiku ….
Waktu seolah berhenti
Seolah menanti …..
Seolah ….. bertanya …..
Melumpuhkanku …
ke dalam buai khayal …
tentang sebuah ruang waktu
dimana kata masih mempunyai arti
tentang sebuah kehangatan
canda maupun duka
tentang suatu masa
diantara dua dunia
dan …..
dan ……
seolah menjadi tirai …..
menutup … membatasi ….
Dan air mata …
dingin mengalir … diantara pusaran kesadaran
melihat pusara kehidupan
yang …. tiada kumengerti lagi …….
pusara yang ….. tak ingin kulihat …… lagi …….
perlahan menyusuri waktu
merambat …
diantara jejalur cahaya
membawa dingin luar
kedalam ….. jiwa …..
pelan …..
mencari …
menusuk …..
menjadi bayang bayang
di keempat sisi dinding
menjadi bayang yang tiada kukenal
dan ..
bayang yang tiada mampu kulupakan
bayang … pada ruang kosong …
bayang tentang suatu masa …
bagai debu debu
berterbangan ..
berwarna …
menjadi bentuk suram
…… sesuatu …..
yang mungkin ada
….. dahulu …..
dan kini ….
menghampiriku
menyelubungiku
pekat dan dingin
……. melukaiku ….
Waktu seolah berhenti
Seolah menanti …..
Seolah ….. bertanya …..
Melumpuhkanku …
ke dalam buai khayal …
tentang sebuah ruang waktu
dimana kata masih mempunyai arti
tentang sebuah kehangatan
canda maupun duka
tentang suatu masa
diantara dua dunia
dan …..
dan ……
seolah menjadi tirai …..
menutup … membatasi ….
Dan air mata …
dingin mengalir … diantara pusaran kesadaran
melihat pusara kehidupan
yang …. tiada kumengerti lagi …….
pusara yang ….. tak ingin kulihat …… lagi …….
Side Story
Melamun
lalu menulis
sambil membayang
dan sekedar mencoret
ditemani kabut asap rokok
bersama setumpuk kamus kamus muluk
Melamun
lalu mencetak
apa yang terlintas
yang terlalu muluk
atau kurang muluk
dan mencari cari
bahasa bahasa tak perlu
untuk menggambar khayal khayal kosong
seperti petak umpet
tapi tak ada padanannya
maka dicari cari
tiap bayangan
yang mungkin tersurat
dikeempat dinding kamar
yang membisu
seolah mentertawakan kusamnya kertas
yang kumal penuh coretan berkarat
Melamun
menelusuri bersitan bijak
membuka kitab kitab warna
berjalan jalan tiada tentu
pahatan pahatan lisan
lusuh penuh retakan
menyisakan nisan nisan tak terbayar
naga naga lembut
dan lain lain
dan seterusnya
dan sebagainya
Melamunkan malam
untuk melupakan siang
dan menantikan pagi
hingga lembar terakhir
lalu menulis
sambil membayang
dan sekedar mencoret
ditemani kabut asap rokok
bersama setumpuk kamus kamus muluk
Melamun
lalu mencetak
apa yang terlintas
yang terlalu muluk
atau kurang muluk
dan mencari cari
bahasa bahasa tak perlu
untuk menggambar khayal khayal kosong
seperti petak umpet
tapi tak ada padanannya
maka dicari cari
tiap bayangan
yang mungkin tersurat
dikeempat dinding kamar
yang membisu
seolah mentertawakan kusamnya kertas
yang kumal penuh coretan berkarat
Melamun
menelusuri bersitan bijak
membuka kitab kitab warna
berjalan jalan tiada tentu
pahatan pahatan lisan
lusuh penuh retakan
menyisakan nisan nisan tak terbayar
naga naga lembut
dan lain lain
dan seterusnya
dan sebagainya
Melamunkan malam
untuk melupakan siang
dan menantikan pagi
hingga lembar terakhir
Side Story
Melamun
lalu menulis
sambil membayang
dan sekedar mencoret
ditemani kabut asap rokok
bersama setumpuk kamus kamus muluk
Melamun
lalu mencetak
apa yang terlintas
yang terlalu muluk
atau kurang muluk
dan mencari cari
bahasa bahasa tak perlu
untuk menggambar khayal khayal kosong
seperti petak umpet
tapi tak ada padanannya
maka dicari cari
tiap bayangan
yang mungkin tersurat
dikeempat dinding kamar
yang membisu
seolah mentertawakan kusamnya kertas
yang kumal penuh coretan berkarat
Melamun
menelusuri bersitan bijak
membuka kitab kitab warna
berjalan jalan tiada tentu
pahatan pahatan lisan
lusuh penuh retakan
menyisakan nisan nisan tak terbayar
naga naga lembut
dan lain lain
dan seterusnya
dan sebagainya
Melamunkan malam
untuk melupakan siang
dan menantikan pagi
hingga lembar terakhir
lalu menulis
sambil membayang
dan sekedar mencoret
ditemani kabut asap rokok
bersama setumpuk kamus kamus muluk
Melamun
lalu mencetak
apa yang terlintas
yang terlalu muluk
atau kurang muluk
dan mencari cari
bahasa bahasa tak perlu
untuk menggambar khayal khayal kosong
seperti petak umpet
tapi tak ada padanannya
maka dicari cari
tiap bayangan
yang mungkin tersurat
dikeempat dinding kamar
yang membisu
seolah mentertawakan kusamnya kertas
yang kumal penuh coretan berkarat
Melamun
menelusuri bersitan bijak
membuka kitab kitab warna
berjalan jalan tiada tentu
pahatan pahatan lisan
lusuh penuh retakan
menyisakan nisan nisan tak terbayar
naga naga lembut
dan lain lain
dan seterusnya
dan sebagainya
Melamunkan malam
untuk melupakan siang
dan menantikan pagi
hingga lembar terakhir
book of art
Lembaran Kosong
putih ......
bagi hari ini
bersih .....
untuk mata ini
yang mendengar
menyimpan
segala ungkapan
sisi renungan
dera hari ke hari
dan tiap serpih bintang dilangit
yang tercecer dari sukmaku
yang kukumpulkan
tersulamkan emas
akan hidup yang kucinta
Lembaran ini
seperti pula kerangka masa
dengan paragraf paragraf bisu
dan selimut ladang kata
pada pertemuan kita
cintaku padamu
tiada terucapkan
Lembaran ini
tempatku merenung
mencari arti
memahami pekerti
atas perjalan ini
yang kulalui
kita lampaui bersama
Lembaran ini
bagian dariku
lukisan rapuhnya mimpi
yang ingin kita bina
yang tiada ingin kuubah
walau ia menjadi lambang
mata dari masa
yang menuai kedewasaan
untuk mencintaimu
bersama kelana jiwa
yang dapat menerima
putih ......
bagi hari ini
bersih .....
untuk mata ini
yang mendengar
menyimpan
segala ungkapan
sisi renungan
dera hari ke hari
dan tiap serpih bintang dilangit
yang tercecer dari sukmaku
yang kukumpulkan
tersulamkan emas
akan hidup yang kucinta
Lembaran ini
seperti pula kerangka masa
dengan paragraf paragraf bisu
dan selimut ladang kata
pada pertemuan kita
cintaku padamu
tiada terucapkan
Lembaran ini
tempatku merenung
mencari arti
memahami pekerti
atas perjalan ini
yang kulalui
kita lampaui bersama
Lembaran ini
bagian dariku
lukisan rapuhnya mimpi
yang ingin kita bina
yang tiada ingin kuubah
walau ia menjadi lambang
mata dari masa
yang menuai kedewasaan
untuk mencintaimu
bersama kelana jiwa
yang dapat menerima
(la fest et Doerd)
Rindu dihati
rindu di nadi
menelusup lembut
menusuk nusuk lamun malam
Rindu dimalam
menggelitik angan
tuk mencipta bayang
dipelupuk jiwa
dipelukan sepi
Hening
merajut resah
kedalam relung relung jiwa
ada yang hilang
ada yang kurang
........
Gambar gambar lembut berlarian
mengusik mimpi
menguak sadar
kedalam benam asmara
akan dirimu
Kubuka jendelaku
kubisikkan namamu pada rembulan
pada mega
alam yang mengalun ringan
rasa ini
diantara jarak raga
......
semoga dapat kaurasakan
cinta ini
kedalam mimpimu
betapa ......
kurindu dirimu
hatimu
tuk menemaniku .................
Alamku
sampaikanlah salamku
untuknya disana
rindu di nadi
menelusup lembut
menusuk nusuk lamun malam
Rindu dimalam
menggelitik angan
tuk mencipta bayang
dipelupuk jiwa
dipelukan sepi
Hening
merajut resah
kedalam relung relung jiwa
ada yang hilang
ada yang kurang
........
Gambar gambar lembut berlarian
mengusik mimpi
menguak sadar
kedalam benam asmara
akan dirimu
Kubuka jendelaku
kubisikkan namamu pada rembulan
pada mega
alam yang mengalun ringan
rasa ini
diantara jarak raga
......
semoga dapat kaurasakan
cinta ini
kedalam mimpimu
betapa ......
kurindu dirimu
hatimu
tuk menemaniku .................
Alamku
sampaikanlah salamku
untuknya disana
Wednesday, November 03, 2010
Lieste ore vivenya eindert es Arthee
Mungkin ku bisu
atau kau tuli
atau semua membabi buta
mencipta cacat
melumpuhkan
hingga tiada ..
Mungkin adanya
…. Diadakan …
dan mendadak
seperti mengada ada
terjebak dalam simpan
dalam kedalaman
…. seolah mendua …
dalam kepak sejarah
Mungkin ….
kurun telah mencipta
melahirkan pisau bermata dua
menggoreskan arah
dan menorehkan celah
membelah
menjadi jalin
pintasan kaku
masa yang mengambang
bahasa yang mengembang
diantara rembang waktu
Mungkin …
atau kau tuli
atau semua membabi buta
mencipta cacat
melumpuhkan
hingga tiada ..
Mungkin adanya
…. Diadakan …
dan mendadak
seperti mengada ada
terjebak dalam simpan
dalam kedalaman
…. seolah mendua …
dalam kepak sejarah
Mungkin ….
kurun telah mencipta
melahirkan pisau bermata dua
menggoreskan arah
dan menorehkan celah
membelah
menjadi jalin
pintasan kaku
masa yang mengambang
bahasa yang mengembang
diantara rembang waktu
Mungkin …
meaning in my time
sometimes …..
wonder
little while
seem a long ago
all around
untold memory
empty frame
for many of the hope
life is the words
without beginning
floating at sea of time
raise any moment into
like today
here
through my eyes
I don’t wanna be
reasonable
more than
less meaning
of
u
short tide
Denting demi denting..
Mendetakkan gulir waktu..
Dan kilas demi kilas..
Berdesir merebak
Mencipta sketsa sederhana
Dari masa..
Cerita..
Terukir perlahan dalam benak
Apa adanya seperti adanya
Rasa dan risau
Terlukis dalam pelukan malam
Yang terus bergulir mencari..
Jejak langkah kecil
Ambang mimpi dan lamunan
Nisan nisan waktu yang bisu
Untuk sebuah harga
Arti dan tanya
Raut yang terpahat diantara bintang
Terbenam bersama penat
Yang terus berpusar dan bertanya
dan terdiam..
memandang langit
bersenandung lirih
menutup mata..
agar bisa memandang ingatan
dan menikmati apa yang ada
Mendetakkan gulir waktu..
Dan kilas demi kilas..
Berdesir merebak
Mencipta sketsa sederhana
Dari masa..
Cerita..
Terukir perlahan dalam benak
Apa adanya seperti adanya
Rasa dan risau
Terlukis dalam pelukan malam
Yang terus bergulir mencari..
Jejak langkah kecil
Ambang mimpi dan lamunan
Nisan nisan waktu yang bisu
Untuk sebuah harga
Arti dan tanya
Raut yang terpahat diantara bintang
Terbenam bersama penat
Yang terus berpusar dan bertanya
dan terdiam..
memandang langit
bersenandung lirih
menutup mata..
agar bisa memandang ingatan
dan menikmati apa yang ada
Thursday, October 28, 2010
Monday, September 06, 2010
Thursday, September 02, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)