gelisah ini..
membawa perenungan..
ke jalan jalan ..
dan waktu mengendap
bersama dekap tirai malam
perjalanan ini
tanpa kata..
hanya gelisah..
tak tertuang..
terulur
hingga tak terukur..
menggapai..
menanti benturan..
agar berhenti..
ber.. henti..
..
Berdetaklah
..
aku..
takut..
..
menemui diriku
atau kegelisahan ini
menemukan hatiku..
atau perenungan..
menggelapkan sudut
dan mendekap..
menghangatkan ..
..
aku ..
takut..
..
perjalanan ini menjadi kata
yang tak dapat kuakui..
meski..
mimpi itu
telah membuatku terjaga
yang sesungguhnya
tidak ingin kusadari
..
perjalanan ini..
telah menjemput fajar
dan aku menangis
karena aku menantikannya
bukan menjawabnya....
Tuesday, December 18, 2007
StreamOfMind
seperti biasa..
garis ini begitu tipis..
untuk membatasi pikiran
tipis..
sampai kadang terlupa
untuk menyentuhnya..
dengan pikiran..
dengan kata..
dengan..
kesadaran..
entah mengapa harus bergaris
dan mengapa bukan ditepi
seperti..
biasa ?..
mengapa tipis..
sehingga sayap kata dapat melewatinya..
dan sulur arti mejadi cerita
mengapa..
tampak biasa ?
entah aku bertanya..
mengenai garis..
mengenai artinya..
atau mengapa..
semua tampak .. biasa..
meski berbias bias..
entah..
mungkin baiknya kuhapus saja
garis tipis ini
sayangnya
penghapusnya tidak ada
garisnya tetap ada
dan aku tetap bertanya
apakah kesadaranku..
atau keberadaanku
membuat garisnya ada..
atau dirimu
dibalik garis khayal
dibalik peran kita
di panggung yang sama
menarikan imajinasi
tanpa
melewati..
garis ini..
garis ini
menandai cerita initapi tidak mengakhirinya..
garis ini begitu tipis..
untuk membatasi pikiran
tipis..
sampai kadang terlupa
untuk menyentuhnya..
dengan pikiran..
dengan kata..
dengan..
kesadaran..
entah mengapa harus bergaris
dan mengapa bukan ditepi
seperti..
biasa ?..
mengapa tipis..
sehingga sayap kata dapat melewatinya..
dan sulur arti mejadi cerita
mengapa..
tampak biasa ?
entah aku bertanya..
mengenai garis..
mengenai artinya..
atau mengapa..
semua tampak .. biasa..
meski berbias bias..
entah..
mungkin baiknya kuhapus saja
garis tipis ini
sayangnya
penghapusnya tidak ada
garisnya tetap ada
dan aku tetap bertanya
apakah kesadaranku..
atau keberadaanku
membuat garisnya ada..
atau dirimu
dibalik garis khayal
dibalik peran kita
di panggung yang sama
menarikan imajinasi
tanpa
melewati..
garis ini..
garis ini
menandai cerita initapi tidak mengakhirinya..
Tuesday, December 04, 2007
Panggung tawa
entah..
apakah aku bersedih
entah..
apakah aku bertanya
entah..
sedih karena harus bertanya
atau..
pertanyaan itu menyedihkan
entah..
karena aku tak dapat tertawa
entah..
karena akupun tak menangis
entah..
tertawa sambil menangis
atau..
menangisi tawa yang tidak kupunya..
mungkin..
aku mempertanyakan kesedihan
dan menertawakan tangisan
dan terdiam
dan diam..
karena air mata ini tiada berhenti
tidak ada yang bertanya
tidak ada yang tertawa
diam..
menatap punggung waktu..
bingkai kosong..
tanpa nama..
yang bisa kuingat..
apakah aku bersedih
entah..
apakah aku bertanya
entah..
sedih karena harus bertanya
atau..
pertanyaan itu menyedihkan
entah..
karena aku tak dapat tertawa
entah..
karena akupun tak menangis
entah..
tertawa sambil menangis
atau..
menangisi tawa yang tidak kupunya..
mungkin..
aku mempertanyakan kesedihan
dan menertawakan tangisan
dan terdiam
dan diam..
karena air mata ini tiada berhenti
tidak ada yang bertanya
tidak ada yang tertawa
diam..
menatap punggung waktu..
bingkai kosong..
tanpa nama..
yang bisa kuingat..
Sunday, December 02, 2007
once upon a time
Ada suatu masa
Dimana langit tampak biru
Dan dunia yang lebih luas
Dengan warna
Dan nuansa
Ada masa..
Ada masa itu..
Saat ceria berkejaran
Ada saat itu..
Ada..
Ada..
Selintas ada..
Dalam genggam benak
lalu lepas..
Kedalam ketiadaan
Tanpa penanda..
Dalam peluk waktu
Berlalu..
tanpa menoleh..
kini..
dunia itu..
penuh..
sesak..
tanpa warna
seolah terhapus waktu
meninggalkan gurat kasar
dan menyandang luka
sebagai penanda waktu..
sisa yang berarti
yang bisa teringat..
terbenam..
bersama untai waktu
hingga satu masa baru
musim lain
mengisinya..
dan mungkin..
tanpa menangisinya..
Dimana langit tampak biru
Dan dunia yang lebih luas
Dengan warna
Dan nuansa
Ada masa..
Ada masa itu..
Saat ceria berkejaran
Ada saat itu..
Ada..
Ada..
Selintas ada..
Dalam genggam benak
lalu lepas..
Kedalam ketiadaan
Tanpa penanda..
Dalam peluk waktu
Berlalu..
tanpa menoleh..
kini..
dunia itu..
penuh..
sesak..
tanpa warna
seolah terhapus waktu
meninggalkan gurat kasar
dan menyandang luka
sebagai penanda waktu..
sisa yang berarti
yang bisa teringat..
terbenam..
bersama untai waktu
hingga satu masa baru
musim lain
mengisinya..
dan mungkin..
tanpa menangisinya..
Subscribe to:
Posts (Atom)