seperti biasa..
garis ini begitu tipis..
untuk membatasi pikiran
tipis..
sampai kadang terlupa
untuk menyentuhnya..
dengan pikiran..
dengan kata..
dengan..
kesadaran..
entah mengapa harus bergaris
dan mengapa bukan ditepi
seperti..
biasa ?..
mengapa tipis..
sehingga sayap kata dapat melewatinya..
dan sulur arti mejadi cerita
mengapa..
tampak biasa ?
entah aku bertanya..
mengenai garis..
mengenai artinya..
atau mengapa..
semua tampak .. biasa..
meski berbias bias..
entah..
mungkin baiknya kuhapus saja
garis tipis ini
sayangnya
penghapusnya tidak ada
garisnya tetap ada
dan aku tetap bertanya
apakah kesadaranku..
atau keberadaanku
membuat garisnya ada..
atau dirimu
dibalik garis khayal
dibalik peran kita
di panggung yang sama
menarikan imajinasi
tanpa
melewati..
garis ini..
garis ini
menandai cerita initapi tidak mengakhirinya..
No comments:
Post a Comment