Sunday, January 11, 2004

ah
malam kian larut
menyisakan sisa kesadaran
yang galau meremang
menyusuri tepi tepi khayal
menyisakan …
membisikkan …
semua … yang tertinggal
yang … ingin ditanggalkan
semua .. yang terputuskan
dan … ingin diputuskan
yang kian menepi
kian tertepis
oleh tipisnya bara hati
terlukis …
terbilang …
bersama kelembaban
bersama datangnya embun
bersama … mengiring
jasad melepas hari
melepaskan hati
kedalam …. sepi …
menyimpannya …
mengacaknya ..
mengayaknya …
dari kesesakan …
dari kesal …
dari …
yang tadinya ada
menjadi butiran malam
mengambang
bersama …
mengalir …
menusuk …
dan …
malam pun menjemput pagi
meninggalkan pelabuhan yang kosong
menuju lautan mimpi
tanpa tepi
tanpa semua
menyimpan
dan tiada bertanya
menunggu
esok berubah
menjadi kenang
dan … akupun menangis
bersama diamku
bersama yang tiada kupunyai
bersama mimpi
tanpa hak akan esok
tanpa alasan ..
untuk menemuinya..
untuk tidak ……
ataupun untuk ….
mengakuinya …
mungkin hanya malam ini …
kembaran …
kembara masa ….
….
l..e..l..a……h


...
Hati seperti tersayat
disaat alunan rasa
menyingkap tajamnya waktu
yang memutar roda duka
berjalan
diantara lembah lembah kebisuan
untuk menahan
..
sekedar
..
rembes luka
..
rentannya
..
sebuah perasaan
..
luka
..
disaat
tiada lagi yang dapat disalahkan
karena itu telah terjadi
tanpa dapat diakui
a Journey to the Far Point

Dapatkah kau sadari

Di suatu tempat
ada Hati yang sangat mencintaimu
selalu Berdoa
selalu Membimbing
selalu .. Berharap kau menjadi lebih baik
menjadi yang terbaik

Sadarkah kau sungguh beruntung
selalu ada tempat
dimana kau sungguh dikasihi
dinanti
tempat dimana kau selalu dibela

dan .. Dia selalu mengajarimu
menghajarmu
agar habislah keliaran hatimu
agar kau sadar

Walau kau tak pernah tahu
apa rencanaNya

Tapi mungkin baik kau sadari
kau hidup dari rencanaNya
hidup bersama rencanaNya
didalam rencanaNya
yang ... Agung

Demi kamu
san kamu telah dipilih
untuk turut memperindah
menghiasi rencana rencanaNya
dan rencanaNya adalah suatu berkat
bagimu dan bagi banyak lagi
bersama waktu ...

sadarilah ...
mungkin kau akan menemukan rumahmu
tempatmu di dunia ini
tempatNya
dan semua harapanNya

Dia yang samar
dipenjuru batas khayali
didalam ... hatimu
disebuah titik yang jauh
titik yang damai
Memperhatikan kita
Menunggu
kita berjalan
menuju diriNya
sebelum palu waktu melumpuhkan

Cinta
Adalah lautan
Sangat Luas untuk dilihat sekali pandang
dan sangat jauh untuk dijelajahi dalam waktu singkat
Sangat Indah permukaannya
tapi sangat dalam untuk diterka isinya
Dipenuhi riak riak kecil untuk melewatinya
dipenuhi arus arus untuk diselami
Dapat menjadi pasang
dapat pula surut

Cinta adalah lautan
memenuhi hatimu
membanjiri pikiranmu
menggenangi hari2mu

Cinta
adalah kata
dimana waktu tidak mendapat peran
perlahan menyergap
dan menjatuhkanmu kedalamnya




Tuhanku
Tolonglah aku
Berikanlah aku mata
untuk melihat KasihMu
Berikanlah aku telinga
Untuk mendengar KeinginanMu
Berikanlah aku tangan
untuk membantu PekerjaanMu
Berikanlah aku Kaki
untuk menjalani PerintahMu
..
Tuhanku
berilah aku hati
untuk MencintaiMu
berilah aku Iman
untuk MentaatiMu
..
Tuhanku
biarlah Kau bimbing aku
Kedalam RencanaMu
hingga masa menutup
hingga keperjalanan pulang
..
Amen



Lagu ini lagi
sebuah lagu lama
lagu lama yang terus dilantunkan
hanya untuk mengusir sepi
karena bangsa ini telah hilang
musnah dan kosong
bahkan lebih kosonng dibanding hatiku
lantunan ini begitu lembut
untuk mengenang masa masa lalu
saat kita masih bersama sama
mencipta rasa bagi bangsa ini
saat cinta masih bersemai dihati
bersama bangsaku dahulu
bersama jamanku dahulu
alam lampauku
getarannya terasa lemah
masaku mulai hilang
mungkin hanya tinggal lagu ini
hingga mungkin musim berganti lagi
membawa cipta bagi bangsa ini
lau lagu baru
untuk lagu lagu yang indah

Berapa banyak kau minta
berapa banyak merka pinta
sungguhkah banyak kupunya ??
untuk kubagikan
untuk memuaskanmu
untuk menyenangkan mereka
banyakkah yang kuminta
darimu
atau kalian semua
hingga tampak mustahil
seperti mengada ada
adakah pengertianmu
bagiku
apakah diri ini
jauh dari pengertian kalian
sungguh aku menyayangimu
tapi
apakah itu memuaskan
pengertian dunia
atas pengertianku

Susunan
tidak menjadi terlalu penting
tidak menjadi terlalu aneh
untuk menyusun simpul
atau mengubahnya
adanya simpul
mengikat adanya
terlalu erat
pun terurai
pun acak membelit
apapun hasilnya
hanya berupa lilitan
pusaran yang menyisakan celah
tanpa beda
kasar
serabut
akar
liar
terjebak
dalam susunan
menjadi kusut
lantak asalnya
hingga ujung
atau satu
mungkinkah kecil
apalah susunannya
hanya membuntal
tertahan
subuah buntalan
pintalan kusut
mungkin seperti simpul
mungkin
tapak menyimpulkan
seperti biasa
susah diurakan

Muka muka
yang mengiringi waktuku
wajah wajah muda
wajah lelah
yang mencoba bertahan
dalam celah suaka kehidupan
tiada menentu
wajah wajah kami
yang mencoba melepas sesak
bergurat tempaan tanpa henti
untuk tetap percaya
bahwa
dunia akan menyisakan harapan
dunia kami ini
langkah ini
yang penuh goda
dalam bayang kebenaran
dan bayang kebesaran
tampuk
pada pundak kami
itulah wajah kami
rona wajah jaman
dipanggung ini
diatas segala sorot
yang menekan kesadaran
untuk berlaku ayal
memandang esok
wajah wajah itu
wajah wajah disekelilingku
persahabatan kami
tiada terkata
dalam taut
jaman yang akan kami songsong
jaman yang harus kami bangun
dan semua hutang jaman
bersama
menjadi suar
dalam kelana ini

Panggung ..
sama ..
panggung
dimana pemain
menjadi penonton
bermain
dipermainkan
panggung kata
dan semua ulah
gubah
menjadi sutradara
bergerak
berpindah
sebagai ..
bagian ceruk waktu
yang bukan ..
akan ..
bukan sebisanya
karena panggung ini
bukanlah uraian
pertanyaan
sandiwara
Panggung ini
sedikit peta
dari alasan
dan kebenaran
bukan membenarkan
suatu kebetulan
yang mempertemukan
.. kata ..

kata membulat
mengkelu kerut muka keriput
mengena nafas satu satu
pak ompong
tapi senyum halal
mengantar tawa lepas menjauh
mengiring tangis dalam dada
jauh kemega
jauh kedalam usiamu
dalam urai makna senyummu
mimik tawa
mulut ompong
mengukir senja dengan bijak
menjadi surai kedamaian
riang
..
pak ompong
mungkin tiada lebih bernama
mungkin tiada lebih berkaki
untuk melangkah
atau dikenal
dalam kandung jaman
hanya dengan tangannya
hanya tinggal dengan tawanya
yang menebarkan kasih
menerima
rima halal dunia
sendiri
sedikit
tapi tawamu
itulah berkahmu
... ketempat dimana
ingatan bersandar
dan bersyukur
atas dirimu

Biasa
itu biasa
untuk sekedar kebiasaan
yang ... yah
alakadarnya
seperti pantun kelakar
dari tempat munculnya matahari
dan apapun yang bernama martabat
memang sekerabat
karena terlalu biasa
untuk
berlakuk sebisa bisanya
dasar kebiasaan
untuk membiasa
ketidak biasaan
menghadapi hal yang bisa
dan
biasa
hingga tak terlihat
itulah bias
dan kias
ah ...
biasa
toh hanya basa basi

perlahan merayap
bergentayangan
menyusupi setiap kelemahan
***** ***** tak bertuan
***** ***** kejam
***** ***** manis
***** ***** ke*****an
dan tiada lupa
***** ***** yang berteriak *****
dan yang mengaku ngaku *****
dan ... yang mirip *****
atau yang lebih cocok
... jadi ***** beneran

entah yang mana *****nya
entah ke*****an
entah ker******an *****
entah sekedar mode menjadi *****
banjir *****
muka *****
hingga topeng *****
serta piara *****
atau lebih takut sama *****
daripada sama yang Mbuatnya
entah Tuhannya tidak ada
atau Tuhannya adalah *****

entah hingga kapan
***** absurb
dan abstraksi *****
tiada menampilkan kengerian
karena saat ini ..
dianggung ini
***** saja malu bersua manusia
yang bisa berteriak *****
buat *****
buat manusia
dan buat semua hal yang tidak sesuai baginya
bisa ke*****an
dan .. bisa jadi lebih daripada *****
Mungkin saja itu *****nya
yang lupa mana *****nya

kunci
dimana mana
.. kunci
ad kunci
kunci
yanng banyak
terserak
bertumpuk tumpuk
kunci ...
yang bernama
yang berbentuk
yang tercetak
hingga ..
yang seperti kunci
mengelilingi
berkerumun
berdenting riuh
hanya itu
dan tak dapat dimakan
hanya
dan penuh dengan itu
diangkat
dipindahkan
tetap kunci
tanpa terlihat
.. pintu ..
satupun dibaliknya
...
ah ..
mungkin bila digali
dapat kutemukan
tapi entah pula
apakah mungkin
ada kuncinya ....

hidup
berjuang
masa menjadi harga
masa menjadi goda
masa menjadi alasan
untuk menghidupi perjuangan
yang kadang
mempertanyakan harga
mencari cari goda
atau mengada ada alasan
yang semua adanya
seadanya
selayaknya ada ada saja

hidup
sedikit perjalanan
yang menyanding kematian
sebagai berkat
atau kutuk
bagian dari kenyataan
yang diperjuangkan
untuk tidak disesali
dan sedikit alasan
untuk tidak menyisakan
padamnya kehidupan
diawal ....
hingga senja
saat semua kembali
diingat
dan dinilai

Face Behind The Mask

Face Behind Mask
Another jumping Word
Could be another one
From any other
You can face
But you'll never sure
Wich one
Because it will just face
To face many face
Just another face
To tell you much
As much as you want
As much as you know
Much more
to be understandable
it Just face
Of the faceless
Face for ..... you
Face that you know
Face that you believe
Face that I want
..... to face
Kebenaran ……..
ah …. bilah tajam
yang mampu mengiris realita
menjadi atom atom imajiner
menjadi jalan
atau halang
yang menipu artinya sendiri

kebenaran …..
bukanlah sekedar kebetulan …
yang tersusun
menyusun
menjalin
dan membawa ribuan kepalsuan
menjadi hantam badai
menjadi yang tiada perlu
menjadi …… penyesalan
kepalsuan
dan kebenaran
topeng kepalsuan
dan topeng kebenaran
dan kulit pembungkus
dan rangka
hanyalah ….
ada
tanpa diminta
dan tiada
sebelum diminta



dan bisu
buta
tu..li…
menjadi babak suram
mengering
tersimpan
termanggu
antara badai dan kekeringan
kekerdilan
untuk Satu
dan banyak …
yang tiada mampu diubah masa
dan …..
tiada mampu …
ku …
ubah



apapun bahasanya
dalam suatu masa
topeng itu
dan kebanggaan
untuk mengenakannya
sedikit dari arogansi waktu
dan seribu satu tahyul
diantara luka lainnya
aku
tiadalah membahasakan maaf
karena aku tidak mencoba memaafkan
dan tiada mencoba dimaafkan

aku
tiadalah membahasakan curiga
karena hidupku penuh kecurigaan
dan karena hidupku sibuk dicurigai
..
aku tiada mengerti
pun tiada mampu membendung
dan tiadapun mampu menanggung

aku
diantara arti dan nuansa
maaf dan curiga
dan sesal
dan …. harga diri
dan aku

aku
hanyalah sedikit dari ingatan
yang tiadalah mencari
hanya mendapat
hanya … tersisa
dari kumpulan hari
menyisih
dan memandang
tanpa bahasa

aku dan sisa sisa pertanyaan
menjadi lingkaran sempit pengertian
bagi siapapun
mungkin kapanpun
kenang yang tiada dimengerti

aku
dan tangisan sunyi
hingga ketiadaan menjemput
memaksa menelan
semua maaf dan curiga
semua duka
ke sebuah perjalanan
untuk menyeberangi
kesadaranku
..
ke hari
semua maaf dan curiga
menemuiku
sebagai manusia
yang membiasakan
tanpa membinasakan
masa dan kenangan
sebagai
adanya ………


kalau saja
… sejarah berbeda
… aku berbeda
… semua berbeda


Kalau saja
…. sejarah mampu berubah
… aku mampu berubah
… semua mampu berubah


Kalau saja
… berbeda tiada berubah
… berubah tiada berbeda
… semua tiada


Kalau saja
… sejarah tahu
… aku tahu
… semua tahu

Kalau saja
… sejarah merubah aku
… aku merubah semua
… semua merubah sejarah

Kalau saja
semua andaian
merubahku
akankah
semua
dan aku
akan tetap sama


kalau saja
itu kenginginan semua
biarlah sejarah tiada berubah
hanya tinggal aku
dan semua usaha
untuk membedakanku
dari semua sejarah lainnya


Kalau saja semua tahu
aku dan sejarahku
berupa lembaran
yang mencatat pribadiku
tanpa dirubah
dan …
tanpa berusaha membedakannya


kalau saja
munafik untuk berbeda
merubahku
menjadi sejarah
yang lebih mudah dimengerti
…. ha ha ha ha ha ha …
.
Kalau saja
…. barusan aku tertawa

Satu senyummu
untuk satu dua masa
Dan satu tangismu
bagi satu dua elegi
dan tetaplah satu
Satu satunya
yang bisa kuingat
dalam seperjalanan hari
mungkin tetap dirimu
satu senyum dan tangismu
dan sesuatu dalam dirimu
yang menyatukan kita
yang berkata kata
ataulah menari nari
mungkin hanya satu
hingga kesuatu masa
dimana tinggal itu satu satunya
yang bisa dikenang
dari dirimu
yang ada tiadanya
telah bersamaku
dalam hati
menjadi rumah
yang hidup
dan adanya
memang seadanya dirimu


ngga tiap hari.. kan.. ..

Ngga Tiap Hari Kok buat Nangis Tuh ....
Ngga Tiap Hari Sih mampu Sakit Ati Kan ...
Ngga Tiap Hari Lah bisa Sedih Kan ....
Ngga Tiap Hari Kok .....
Ngga Tiap Hari Tuh ....
Ngga Tiap Tiap Kecewa Kudu Berhari Hari ...
Ngga Tiap Ngga Nangis Pasti Kecewa Kan .....
Ngga Tiap Ngga Sakit Ati Bisa Ngga Nangis ... Kan ...
Ngga Tiap Ngga Sedih Artinya Ngga Sakit Ati ... Kan ...
Ngga Berarti Tiap Ngga Kecewa Ngga Ada Yang Ngga Mungkin
Ngga Mungkin Berhari Hari Sedih Tiap Ngga ada Arti Kemungkinan Kan ...
Ngga Berhari Hari ..... Mungkin ....
Ngga Kok ....
Ngga Mungkin .... Kan ......
Ngga ..... Mungkin .... Ke ... bayang ...... tuh
Ngga Kecewa ....... Ngga Mungkin .......
Ngga Mungkin Ada Saat Lainnya ...... Kan .......
Ngga Mungkin Ngga Kudu Ngga Berarti ....
Ngga Kudu Mungkin .....
Ngga Harus Mungkin ...
Untuk Sedih .....
Nangis ....
Sakit .. Ati .....
..... Kecewa ....
Atau Apalah Namanya ......
Ngga Harus .....
Hanya Adanya ......
Memungkinkan ........ Ada Ngga'nya Alasan ....
Untuk Terpaksa Mengakui .....
Adanya Ngga'nya berarti Bukannya Ngga Ada ...
Hanya ..... Ada .....
Dan Sungguh ......... menyakitkan ......
Melaluinya ... berhari hari ,.........
Tanpa keinginan untuk menyadari ..
Atau disadari ....
Atau ........ dibagi .......
Ngga ada ........
Ngga ........
Dan Begitulah Kisahnya .....
Ngga ..... Ada ....... Artinya ............
Buat Orang lain .......
Yang adanya ......
Harus Ngga ...... Ada ..............
.........kan.
Lah

**“Mungkin Teori”**

Login 18082000

mungkin bukan itu
atau ini
mungkin bukan semua
mungkin …
bukan yang kulihat
tapi
tentu bukan yang ingin kau dengar
mungkin bukan
tapi tentu memungkinkan
tentu saja ..
bukan ..
sekedar memungkinkan keinginan
atas pendengaranku
atau penglihatanmu
bila ini
… itu …
dan semuanya ….
terdengar hanya sebagai ..
…. kemungkinan …
…. kan ?
yang adanya ..
hanya guna menjaga
mata dan telinga kita
dari yang mungkin
hanya manusia
yang mungkin berbeda
dan mungkin …
terlalu mencintai
…………………………………………

OrientStar

------------------------------------------------------------**Prolog**
(OrientStar Trilogi 1#)

Mama
Bintangkah disana ?
Kulihat seperti tarian para peri
Terasa wewangi pinus sekelilingku …..

Mama ….
Bilakah kututup mata engkau disampingku ?
Kurasa kilau cahaya diantara kabut
Ada seorang tua tersenyum disana …

Mama
Berjanjilah bersamaku
Kita akan membuat istana pasir lagi
Bermain bersama ombak

Mama ….
Ceritakanlah tentang surga
Apakah aku akan masuk surga ?
Bertemu ….. dengan kakak lagi ?

Mama ….
Sorga itu sangat jauh ya
Kakak pasti sedang menunggu disana
Untuk bermain main lagi ….

Mama …
Mengapa udara sangat dingin ?
Peluk aku mama …
Rasanya sejuk sekali …..

Mama .
Mengapa engkau menangis ?
… aku akan bertemu kakak lagi
aku janji tidak akan menangis lagi …

,………
Mama …
Jangan menangis …….
Aku ….akan masuk surga …… mama ….
Surga itu ….. pasti …..sungguh ….indah
…….
Ma ……… ….. …. .. .


------------------------------------------------------------**Saat **
(OrientStar Trilogi 2#)

Bila ada yang disebut bahasa
maka yang ada hanyalah milyaran kata ….

Untuk diungakap
Mengungkap
Apa yang tercetak dihati

Hari ini
Ada bahasa ……
yang tidak terungkap …
karena terbawa kesal

sesal …………

Sakit …
Karena tiada terucap
Tapi terasa menggema
Gema ….dan gema
Menggedor sukma …….

Hanya ada tangan yang mengepal
Seolah terisi deru amarah
Amarah ….. yang sia sia

Terasa memberat …
Mengisi pelupuk dengan tangis
Yang ….. tertahan
Karena sesakan gema
.. Rasa ….. bersalah ….
Karena …….
Tiada sempat tersua ….

Hanya saja
kutak mengerti
Tidak mengerti kuasaNya

Tapi ada satu yang kami tahu…..
Kami menyayanginya ………………


------------------------------------------------------------**Epilog**
(OrientStar Trilogi 3#)

Ada Lingkaran kecil
Terus melingkar lingkar
Dikelilingi ombak
Mengiring kebesaran Tuhan

Anakku
Jauh disana engkau berada
Dalam cinta ….
…..
Bermain bersama kakakmu

Anakku
Surga sangat jauh …. Jauh sekali
Hanya dapat dekat dihati
…. Kini kau disana …dalam senyum

Anakku ….
Mama tidak akan menangis ….
Mama tidak akan meninggalkanmu …
Walau waktu membawamu …. Pergi ….

Anakku ……..
Tempat tidurmu tampak rapi
Bersama selimut birumu ….
Bersama senyum buku bukumu ….

Anakku,
..
Jauh disana semua berawal
Jau diawal akhir berakhir …..
Melayang bersama para peri mungilmu

Anakku ….
Menarilah seriang nadamu
Tertawalah seriang ciptamu
Telah kaulepas sisa sukmamu dari derita
Mama ……. Bahagia ……

Anakku ..
Senyummu membeku bersamamu
Bersama tangisku
Jangan lupakan mama

Selamat ………. Tinggal ………..

Plung

**Opera Plung**

Nyemplhungsh
.....
* !! P l h u n n n n n n n x !! *
of course
ada riaknya
...
Kamus
dan semua kata kata basi
Bahasa
tuk Arti
(pengertian lusuh)
Hidup
yang selalu ............ Ehmmm
Meniti pasang
Riak gelombang
membawa angin berpulang
pada nyawanya
dan “ p l u n g h “ lagih
besar or kecil
juga menggerak bahasa
karena
“ p l u n g “
seharusnya ...........
..........
kata kerja
dan
plung pun
juga tiada berarti sia sia
....
( Toh Ada Bunyinya )
? ....... ?
Itukah Plung
dicangkir kopi pagiku !!??
???
.

**RENTANG RENTAN REALITA**

(* hari bagaikan pusaran
membawa manusia manusia
pada rentang nafas yang rentan
akan realita........*)

Hari lalu
adalah apa adanya kita kini
Hari ini
adalah apa adanya kita esok
Hari esok
adalah apa adanya manusia

Hari Esok
akan menjadi hari ini
Hari Ini
akan menjadi hari lalu
Hari Lalu
akan menjadi kenangan manusia

Untuk tiap saat
yang dilalui
Untuk tiap kepercayaan
yang dijalani
dan dibentuk
dari hari ke hari
Hingga hari untuk menuai kata
Saat
kembali
pada Penciptanya

dedicated for 040496 - psi

**Mata** ( LA HEINYA )

Tertatih
dan terjatuh
tangan tangan itu
lemah mencoba mencengkram
mengangkat tubuhnya lagi
terhuyung
dan terjatuh pula
Raut yang letih
kecewa
tapi tangan itu
kembali meraba
mencoba meraih
mancari kekuatan
Tapi
kaki kaki itu begitu lemahnya
mencoba berdiri
mencari keseimbangan
limbung
dan terjatuh lagi
bersama ledakan tangis
kesal dan sakit
karna tiada sanggup
Lalu merangkak
terduduk bersama isaknya
tiada yang menolong

Lama sekali
kupandang wajahnya itu
entah apa yang kaupikirkan teman
Umurmu khan baru setahun

Tapi entah
kuterdiam memandangmu
dengan *****gkup getir
Teman mungilku
semoga kau selalu ingat
saat kau belajar berjalan
saat kau mulai melangkah
melangkahlah terus................................................................................!

doaku.
................................Entah bagi siapa.............................

**Menanti Fajar 04:35**

(Dedicated to June 1996)
Kuingin menulis
Tapi..... menulis apa ....
Semua sudah kutulis
semua sudah tertutupi
sudah tidak ada apa apa
sudah semua
hanya kekosongan
menampi kesadaranku
tapi ada yang menyelinap
mengusik
ada yang terlepas
tapi apa ...........?
seperti memandang kehampaan
melayang ...
tanpa alas
hingga tulisanpun tiada berarti
terhilang dalam bilang sepi
tinggal sedikit bersit pertanyaan
siapakah aku
namaku
hingga mendulang kepalsuan
dimanakah aku
nafasku
hingga tertuai di kegersangan
itukah jalan kedewasaan ?
tanya gelisahku
dan ..............
bergema
liar menunggu jawab
dan ......
tidaklah bersahut
hanya tinggal tangisan

Kusendiri
dalam kenang hatiku
terbuang dari keramaian
terbang
bersama kepak duka
luka
dengan sisa harapan
fajar kan menjelang

**Lingkaran kecil senja**

(suatu ringkasan)
Hamparan Padang dibatas senja
mengulum lembutnya gemulai angin
bersama tarian lembar lembar daun kering
berkelip kekuningan memberi warna
disisi aliran damai sungai kecil
riang menyanyikan perjalanan

Lepas terbang kebenam mega merah
jingga membelai goyang pepohonan
bersepuhkan perpisahan mentari pada rembulan
lingkar merah kecil jauh diufuk peraduannya
dibalik bayang bukit bukit
berbisik serta membelai
tiap bisikan kerinduan
ketepi lelapnya hamparan ilalang

hangatnya menyisir pertiwi
dalam sisa bara bara biru angkasa
rangkulan lautan temaram
tenunan hening mengundang bisikan malam
menidurkan akar akar dibatas tanah
teriring tembang malam jengkerik
menuju lautan emas cahya rembulan
serta desau desis dingin
memutar sanubari
menggera hela malam
ketiap butir embun
untuk membawa hidup bagi esok
seperti sungai ini
yang terus mengalirkan lelagu alam
gemercik membagi pelan tiada henti
menunggu hari hari esok
menjadi bagian dari karya Ilahi ............

Selamat Jalan...

Bunga.......
Tertabur lepas dipematang angin
gengam lembut mega merah
bersambut riak keremangan
menjemput sang fana
menyimpan cinta

debu ......
menggantung dalam surai surya
menggaungkan cerna warsa
rumah bagi rapuhnya tubuh
terlapiskan selembar kulit
kembali ke debu
dari abu

Waktu.......
juraian berjuta bukit cita
mnyeratkan jerat dahaga yang terdera
dari segala lelagu dan wewangi
bagi citra warisan keabadian
dan bergenang
meliku bersama uap

terbang lepas
teriring doa
bagi tubuh
bentuk
sekedar bait titipan sabda
yang berpulang
.kepadaNya

Cinta kita.........
akar dari rumpun dunia
yang menyisakan kenangan manis
untuk kami simpan
dan kau...bawa..... temanku
selamat jalan

paint in the sky..

Kutulis bersama warna musim
Dan kulukis menjadi untai cerita
Sisa surai cahaya ….
Saksi bisu hilangnya waktu
Menjadi debu debu
Terserak lembut …..
Ke penjuru ….
Dimana musim masih mempunyai warna
Disaat cerita masih mempunyai nama
Saat saat itu …..
Jauh dekat sepenggalan kata …
Kilas lemah
Seolah menggayun dalam pusaran
Dalam warna warni
Dalam …
Hingga entah ….
Hingga disana …
Di suatu saat ..
Entah ….
Menjadi bayang bayang
Yang kapanpun itu
Tetap ada …
Berwarna ..
Bernama ..
Disana ..
.. atau kesana ..
.. mungkin kemana ..
.. ada disini ..
bersama tulisan dan lukisan
disini …
dalam ..
hati.
Sesuatu …
Yang membuat menjadi kini
Semua yang ada
Atau tersisa
Menjadi bernama manusia
Yang telah belajar
Dan
Terus ….
Menyisakan pertanyaan
Dan kenangan
Dari perjalanan
Melewati rantauan musim
Warna hati
Ataulah bahasa hari
Yang disebut waktu
Dan kehormatan yang berjalan bersamanya

forgotten..

Login Around 22072000

Tidak ada ringkasan yang tercatat jelas,
Tidak ada gambar yang terlukis lengkap
Hanya warna warni liar
Menghiasi catatan waktu
Menjadi manusia manusia
…. Yang bergerak …
Dalam nuansa
Dan bayangan
Dan …. Itu ….
Sungguh tidak sedikit ….
Untuk teruntai bersama malam ini
Dan malam mengganti hari
Mencipta tingkap tingkap rasa
Menjadi kerangka kasar
Menjadi …. Angan ….
Menjadi …. Dia
…… menjadikannya ……..
tanpa kata untuk menambatkan
apapun yang masih sanggup melintas
apapun …. Dalam malam ini
yang terus tersimpan
bersama …. disuatu sisi …
di suatu pijakan ….. kehormatan
yang ….
masih dapat terpijak ..
masih dan tanpa terkoyak
bahwa … apa adanya
tidak membuat dermaga
menepi pada panggilan laut
bahwa … kenangan ….
panggung hati yang tersisa
ditengah senandung malam
terlupakan ……
untuk ….. dibuka

hidup

Hidup Dimulai
.. dan Hidup … Berputar
.. dari satu titik …
melingkar .. entah …
melebar ..
dengan cerita cerita
kisah … gairah ….
dan relief acak
menyembunyikan ..
sejarah tanpa nama ..
penuh terisi .. kata ..
penuh berurai …
terselip …
tersimpan dalam …
untuk suatu ..
atau semua ..
dibatas pandang
serta jauhnya hari ..
nuansa … bergantian
mencipta deretan waktu
menghias …
… me .. nyilaukan ..
dan terus berganti …
hati … dan gita rasa
cinta …
dan coba ..
menjadi mata
atas hari
goda ..
cipta khayal ..
dunia yang menggeser
berpindah ..
menuju ujung taruhan
keping ..
dan mata pisau
terlebur ..
dalam terka ..
dalam tipisnya …
dinding ..
hati ..
seorang manusia
dimanapun ..
mampu terjamah ..
untuk terlukis
… kanvas …
yang … bernama ..
… kehidupan …